Friday, March 17, 2006

I'm struggle for my partner

Weekend ini tidak terlalu menyenangkan untuk aku. Mulai dari pagi telat bagun, si boss mo ke Amrik 1 minggu ke depan, di tambah lagi urusan disiplin salah satu anak buah yang merosot sehingga boss2 Mleisure ikut campur dan merasa perlu mengambil tindak lanjut (kedengaran berat banget, sampe gw sendiri bingung).

Hal ke tiga inilah yang bikin aku BT berats sepanjang hari… mulai pagi hingga sore tadi bahkan malam ini. Sambil menyeruput the madu hangat dan ngemplo' roti berwarna ungu (kenapa bisa ungu ya? Aneh tp yammy), pikiranku terus menerus padanya.

Anggaplah namanya X. Sudah lama bosku ternyata diam2 mengawasinya. "His performance in 2005 is very bad", begitu katanya di awal 2006. Yang lebih extreem, X mendapat nilai rata2 D dalam penilaian karyawan.

Hari ini, 2 bulan dari terakhir aku dan bos duduk bersama mereview anggota team designer, kembali boss mengungkit masalah kerja X. Not discipline,not creative, no skill and no attitude, begitu slogan yang selalu ia kumandangkan jika kami membicarakan X.

- Not discipline, dalam arti tidak pernah tepat mengejar dead line. Very poor! Tiap kali "we have to kick his head" supaya bisa bekerja lebih cepat.

- Not creative, dalam arti kurang mampu menuangkan ide2 gila dalam setiap pekerjaannya. Selalu saja kembali mentah atau design orang lain yang terpilih untuk project yang ia pegang. Sering kali aku kena marah boss2 karena mengirimkan junk mail yang isinya "clipart". I have struggling with "his creative mind". Sampe2 belakangan ini aku ikut mengerjakan projek2nya supaya dia punya alternative idea untuk dikembangkan lagi.

- No skill, dalam arti kemampuan mengoperasikan software yang sangat lamban, ketinggalan jaman dan seperti kebingungan menggunakan tools yang disediakan. Sampai sore itu, 2 minggu yang lalu, boss dari Singapore datang dan mereview project yang aku beri untuk X. Jari2nya seperti kaku karena grogi atau memang dia tidak tau cara menggunakan computer sampai boss2 ku ini terheran kenapa ada seorang yang sangat lambat dalam teamku? seseorang yang tak berguna begitu kata bosku itu (kedengaran sangat kejam, tapi itulah kenyataannya).

- No attitude, dalam arti memang kurang menghargai aku sebagai leader team. Sebenarnya aku tidak terlalu mempermasalahkan poin ini, asalkan hasil kerjanya memuasakan. Tapi ternyata ini menjadi salah satu sumber masalah menurut boss2 lainnya. Meraka masih berasumsi bahwa X belum menerima aku sebagi pemimpinnya dengan sportif.

Kita sudah bekerja sama selama 4 tahun. Ia join RnD beberapa bulan setelah aku bekerja. Tumbuh dalam satu team membuat aku mengenalnya dengan baik. Pernah suatu kali di tahun 2001 itu dia bilang aku saingannya, aku protes keras karena sebagai team, aku selalu menganggapnya partner kerja. Tidak pernah membandingkan hasil kerja kami yang paling bagus atau jelek, justru aku senang sekali memberinya masukan atau sebaliknya. Seiring dengan berkembangnya perusahaan ini, maka RnD pun melakukan ekspansi. 2 kali banyaknya personel menjadi pilihan pertama untuk membentuk sebuah team besar yang bertugas menjadi otak perusahaan. Dari 10 orang menjadi 20 lebih anggota dengan 4 team. Mechanical, Programmer, Assembling (the newest one) and Art & Design which is aku dipercaya menjadi leadernya. Kami tidak hanya ber-2 tapi ber-4 (pernah b-5) dan soon akan menambah 1 lagi anggota. Masing2 punya karakter dan skill yang berbeda yang membuat kami bisa saling mengisi dan belajar. Tapi berbeda dengan X yang sampai saat ini masih stuck tanpa perkembangan.

2 tahun lalu awalnya aku pikir penurunan kualitas kerja X karna ia sementara sibuk mengurus rencana pernikahan. Lewat masa2 honeymoon, belum lagi "klik" dengan kerjaan dia dan istrinya mendapat musibah, kembali tak berkualitas karena tersitanya waktu. Tapi lagi2 belum "klik" ada lagi urusan2 rumah tangga yang membuat pikirannya bercabang dan tak pernah benar2 focus pada tanggung jawabnya di kantor hingga hari ini. Setiap orang punya kepentingan sendiri2, aku hormati itu sebagai kebebasan privacy. Tapi untuk urusan pekerjaan aku gak bisa kompromi.

Masalah X kini sudah bukan rahasia aku dan boss departemen. Kini boss2 di Singapore tau…and this morning sudah mulai dicampuri direktur produksi, HRD dan IT (dalam urusan meng-cut access internet). Dan hal inilah yang membuat aku BT sepanjang hari. Tidak mengerti bagaimana beratnya hatiku menghadapi dilema ini dan usahaku meyakinkan boss2 besar bahwa rekanku ini mampu mengejar ketinggalan dalam 1-2 bulan ke depan, tapi si X himself justru berbalik melawan aku. Menurutnya kami banyak maunya, tidak pernah jelas arah kemana design suatu project. Lagi X pikir aku terlalu banyak mengkritiknya tanpa introspeksi diri….hmm?? Is it true? Am I a Jerk?
Aku sedih, karena tidak mampu membayangkan senin depan saat bossku kembali dari Amrik, X akan mendapat SP1. Apa benar surat peringatan itu akan membuat X terbangun dari 'tidur malas"nya? Atau justru memperkeruh suasana dan hubungan baik aku dan dia?

Aku marah, karena X tidak berbesar hati untuk mengakui kesalahan2nya malah berbalik menuduh kami pemimpin2 yang terlalu banyak maunya. Aku kecewa, karena peringatan dan kritikku justru membuatnya down dan pesimis. Tapi aku juga tersenyum saat X minta aku introspeksi diriku sendiri. Yes, I am. Thank you.

Semoga kau mampu berjuang sekuat tenagamu mengejar ketinggalan yang ada. Jangan pernah puas terhadap hasil yang kau buat, terus berusahalah hingga tak sanggup lagi kau melangkah. Jika orang lain mampu menjadi baik, yakinlah kau pun mampu berbuat yang sama seperti mereka.

Dedicated to my partner in RND who now straggle with him self.
Ayo kamu bisa berjuang!!!!! Masih ada waktu!!!....

No comments:

Related Posts with Thumbnails
Related Posts with Thumbnails