Tuesday, July 04, 2006

Pencuri Siang Bolong

Jumat weekend kemarin harusnya aku nginep di rumah Mami-Papi sampai Sabtu sore pulang ke Jatisari untuk nemenin Mama kondangan di rumah Mbak Hartini (beliau mnikahkan anak pertamanya, Yustin). Tapi baru sampe Plangi mas nelpon untuk mampir ke rumah Mama karna kata mas Mama di rampok. HAh! Kontan aja aku kaget dan buru2 telpon Mama yang saat itu sedang berada di kantor Polisi. Ternyata, kata yang tepat bukan dirampok, tapi kemalingan.
Siang sekitar jam 11, Mama dan Puji di jemput Mas Heru ke rumah mbak Hartini karena di sana sudah banyak sodara2 dari Surabaya. Jam 3 sore-an Mama dapat telpon dari Muji (kknya Puji) bahwa rumah dimasuki maling.
Jam 4 sore Mama sampai rumah, pintu samping sudah rusak begitu juga pintu kamar Mama, sedangkan pagar sudah tak ber-gembok lagi (hilang). Yang di curi 2 tv, tape, isi laci lemari Mama berisi buku2 tabungan, perhiasan dan seluruh parfume koleksi mbak Ita (bersama laci2nya..... aneh!).
Setelah Polisi datang, Mama dan seorang Hansip (Omi) yang menjadi saksi di bawa ke kantor Polisi. Di sana Mama menjawab beberapa pertanyaan seputar barang yang hilang dan kira2 siapa tersangka yang dicurigai. Dengan polos Mama cuman bilang, gak punya orang yang dicurigai apalagi musuh. Yang Mama tekankan justru bagaimana pihak keamanan menanggapi sering terjadinya pencurian di kompleks ini. Iya, pencurian seperti ini sering sekali terjadi, dengan modus yang hampir sama, Jumat saat laki2 sholat, yang dicuri perhiasan dan mereka menggunakan mobil masuk ke garasi. Malah denger2 ada wanita cantik yang dicurigai beberapa warga (mungkin bener juga, secara parfume selaci2nya raib).
Sabtu kemarin banyak tetangga, teman2 Mama dan sodara2 yang datang berkunjung... wah jadi banyak tamu neh. Yang pasti setelah kejadian ini kami jadi lebih waspada apalagi di rumah itu tinggal Mama dan Puji aja. JUga Mama belajar berhati2 meninggalkan surat2 penting di dalam satu laci yang sama. Oya, untung Mama cepet2 blokir ATM yang kebawa maling, karena di laci itu juga ada nomor PINnya. Yang repot seh STNK motor mas ke bawa juga, jadi Papi harus bikin STNK baru dan si Supra diungsikan sementara waktu ke rumah Wisma sampai pagar dan pintu samping di renovasi.
Kami bertiga punya satu cerita kesimpulan dari kejadian ini yang mengarah pada beberapa tersangka yang kebetulan menjadi saksi (mungkin pura2 sebagai alibi)... mungkin next time aku dan Puji mo ngetes si tersangka ini jika dia terpancing, karena pasti masih ngincer motor yang mereka kira masih ada di rumah. hehehheee..... kayak detektif aja neh kita. Abis gak nyangka aja seh, dia yang tersangka ini kan sudah Mama percaya untuk bantu2 di rumah. (>_<)

1 comment:

Anonymous said...

Super color scheme, I like it! Keep up the good work. Thanks for sharing this wonderful site with us.
»

Related Posts with Thumbnails
Related Posts with Thumbnails