Saturday, March 29, 2008

Inseminasi! Akhirnyaaa.....

Pagi yang cerah... selesai mandi kupakai baju favoriteku... blus coklat lengan panjang berkerah sabrina rendah, celana pendek 2/4 garis2 coklat senada dan sepatu pantofel match dengan tas besar coklatku. Dengan kaos abu2 favoritenya dengan santai mas mengenakan jeans. Kami gak kliatan kayak pasien yang siap mo inseminasi ya??? hehehhee.... Lebih kayak mo jalan2 ke moll :P


Tiba di RS Puri Cinere kami disambut suster2 dari Kebidanan... dengan ramah mereka mngarahkan kami proses2 inseminasi. Yang pertama adalah, proses penyaringan sperma mas oleh dr. Nugroho.... jangan tanya gimana caranya ya??? hahahhaa.....gitu deh. Apapun akan dilakukan suamiku tercinta untuk mewujudkan impian kami ini. Suamiku memang hebat!!


Selesai proses di lab, kami minta izin dengan para suster tuk sarapan... 1 porsi tuna sandwich + latte jadi pilihan mas, sedangkan aku pesan 1 porsi beef sandwich + coklat dingin...Ooh La La masih sepi sekali...cocok buat kita berdua yang sedang butuh ketenangan.

Terkenyang2 kami menghabiskan sarapan, lalu kembali ke Kebidanan. Aku berganti pakaian dengan baju pasien dan dipersilahkan menempati bilik di kamar 'persiapan'. Disebelahku seorang ibu sedang santai berbaring sambil menunggu obat induksi bereaksi, dia akan menjalani persalinan anak ke-2. Wah menyenangkan sekali. Sembari berbaring ,ku minta mas berdoa...semoga Tuhan memimpin proses inseminasi...semoga para medis khususnya dokter diberi kebijaksanaan dan kekuatan...dan yang terpenting berkati rahimku dan ovumku.

Tertidur sampai pukul 12 siang....suster membangunkanku untuk pindah ke ruang bersalin. huaaa....deg2an...proses inseminasi akan tiba. Di atas meja persalinan (atau kursi ya???) aku diminta berbaring...dengan 2 kaki terangkat seperti orang yang akan menjalani persalinan. Suster yang mendampingiku begitu baik, kami ngobrol sebentar lalu dia memintaku tuk relax.

Ntah lewat berapa menit, Opa Wal datang membangunkan tidurku (lagi???? hehehee...kebluk) proses inseminasi berjalan cepat...suster memberiku kode untuk berdoa (terharuuuuuu.... bahagia) ..... Ya Tuhan, biar kehendakmulah yang jadi! Berkati proses ini dan perkenankanlah aku dan suamiku menikmati keberhasilan inseminasi nanti.... amin amin amiiiin....

Selesai inseminasi aku diharuskan melanjutkan tidur...hehehe...mayan 1 jam pules juga.... dasaaaar. Berbaring tidur supaya si sperma berenang mendekati ovum.

Gak ada pantangan apapun dari Opa Wal, hanya ada pesan jika mens atau telat 7 hari aku harus konsul padanya. Mudah2an kami berhasil! Amin

Friday, March 28, 2008

Diagnosa Dokter Kandungan (3) Inseminasi

Rasa deg2an mo di usg-tv akhirnya mereda...tergantikan bahagia. Terima kasih Tuhan, terlihat 2 buah telor dalam ovariumku...siap matang ^_~. Opa Wal langsung menanyakan kesediaan mas tuk inseminasi. Seriously i'm surprissed! Gimana nggak, selama ini Opa Wal selalu optimis aku bisa hamil secara normal, tiba2 beliau mengusulkan inseminasi....besok pula, Sabtu 29 Maret 2008.
Usul tersebut kami setujui, karena Opa Wal bilang kesempatan semakin besar (20%) dengan cara insem, apalagi dengan dilihatnya ada 2 buah ovum....insyaallah, jadi salah satu, katanya. Kalo jadi dua2nya....syukur alhamdulilah.

Suster langsung mengurus surat2 dan mengontak dokter yang akan menyaring sperma mas besok pagi, dr. Nugroho.... surat2 pengantar ke kebidanan juga dibuat...yeepeee!! besok kami inseminasi.

Sepanjang perjalanan kami bersyukur, ternyata diagnosa Opa Wal selama ini bahwa ovariumku malas bertelor tidak terbukti. Aku subur!!! Inseminasi juga bukan berarti suamiku tidak subur, tapi justru membantu sperma2 itu cepat sampai ke ovum. Mungkin saja selama ini sperma2nya cape dalam perjalanan....kebanyakan ngasoh ato ngerokok dulu kali di tengah jalan... hahahhaaa.... aku dan mas bercanda2 ..... kuharap suamiku tidak tersinggung karena sepanjang jalan tadi dia terus bertanya2 kenapa Opa Wal begitu hati2nya menyarankan inseminasi padanya. Kubilang, bahwa tidak semua suami bersedia... secara butuh kemantapan lahir batin...bukan hanya soal biaya yang besar, tapi terutama pada proses penyaringan sperma nanti. Tidak semua suami mau atau mampu menjalani proses tersebut.

Let's see tomorrow! Mas bilang : "Aku mo bilang dr.Nugroho untuk menyaring sperma2 yang ganteng!!!" ........hahahhahaaa......we are so happy...double happy... mengetahui kenyataan bahwa aku subur dan besok akan inseminasi. Hopefully ini jadi awal kebahagian kami dalam menyambut si buah hati. Ini juga meredam emosi kami karena kemarin gagal adopsi. Coba bayangkan saja, kalau sabtu besok aku inseminasi, kemungkinan gak boleh bepergian dengan pesawat...apa jadinya jika harus menjemput si baby boy dari Semarang??

Tuhan tau segalanya.... Terima kasih, Tuhan! Kami yakin KAU akan berikan kami jawaban yang terbaik! amiiin.

Thursday, March 27, 2008

Hampir jadi Mami & Papi

Aku dan mas hampiiir saja menjadi mami & papi atas seorang bayi laki2 seberat 2,85 kg....
Hari senin 24 Maret 2008 pagi aku dapet berita bagus dari seorang teman, bahwa dia resmi menjadi seorang ibu. I'm so happy for her...karena apa yang kami idamkan terkabul. Temanku mengadopsi seorang bayi mungil laki2 yang diberi nama seorang tokoh di Alkitab ^_~
Temanku inilah yang membuka jalan bagiku tuk mengadopsi seorang baby boy.
Selasa 25 Maret 2008 pagi, aku akhirnya bisa mengontak Inna, cewe Semarang yang katanya berteman dengan seorang bidan yang kebetulan punya pasien wanita hamil diluar nikah. Wanita tersebut gak mau membawa pulang babynya saat lahiran, 15 Maret 2008. Jadi 100% tanggung jawab si bidan untuk mencarikan orang tua tuk si baby boy. Kasihan ya...sementara orang2 kayak aku mendambakan keturunan, dia justru membuang bayinya. Percakapanku dengan Inna berlanjut sampai tingkat yang lebih serius...sampai akhirnya dia membicarakan masalah biaya gono gini yang harus aku transfer sebagai tanda jadi. Huaaaa....rasa exited mo punya baby jadi bercampur rasa curiga, jangan2 ini penjualan baby ilegal. Gundah, aku minta nomor telpon si bidan langsung...selain menanyakan kebenaran si baby dan biaya2, juga meyakinkan diri bahwa surat2 yang nantinya akan dikeluarkan sah secara hukum. Sehingga kelak nantinya tidak akan jadi masalah di kemudian hari.
Rabu 26 Maret 2008 malam, aku akhirnya bisa biacara langsung dengan si bidan, ibu Muthoriah. Orangnya jawani sekali...sedikit2 menyebutkan kata 'penjenengan' ...hehehhee... Kami berdiskusi banyak hal. Mulai dari asal usul si baby yang katanya anak 'haram', gak punya bapak dan ibunya yang pegawai sebuah rumah karoke, sampai bicara mengenai biaya, juga keyakinan kami yang kelak akan menjadi keyakinan si baby kelak. Pembicaraan yang cukup panjang berakhir kata sepakat, bahwa kami akan menjemput si baby, paling cepat hari Minggu 30 Maret 2008. Rasa bahagia meliputi kami...terlebih aku pribadi...membayangkan si baby yang katanya putih bangir dan sehat itu. Aku jatuh cinta walau belum melihatnya sedikitpun.
Malam itu kami keliling ke rumah Mama dan Mami-Papi...memantapkan niat dan minta dukungan doa restu. Kami akan berusaha menjadi orang tua yang baik dan tulus mencintainya. Dia akan menjadi kakak dari anak2 kandung kami kelak. Tiket pesawat Jakarta-Semarang-Jakarta kami pesan tuk hari Minggu. Berangkat berdua mas, dan pulang ber-3 Josua, nama yang kupilih tuk si baby boy. Aku dan Mami membuat sederet daftar keperluan bayi yang harus kami persiapkan sebelum hari Minggu...menyenangkan ^_^
Sebelum tidur kami sujud berdoa, semoga ini betul jalan yang terbaik bagi kami....ku mohon, Tuhan mau memberi jawaban yang terbaik....jika memang anak itu boleh kami adopsi, biarlah segala persiapan berjalan lancar.
Bangun pagi ini Kamis 27 Maret 2008 dengan perasaan berbunga2...we're gonna be mami n papi soon. Kamar kosong itu akan diisi Josua. Rumah kami akan ramai dengan suara tawa dan tangisnya.
Pukul 7.20 aku terbangun di jemputan oleh suara ringtone handphoneku...bidan: "Bu Diana, saya minta maaf ya sebelumnya. Bayinya sudah ada yang mau ambil hari ini. Maaf sekali lagi ya Bu Diana."
Aku menahan tangis...kesal...tapi itulah jawaban Tuhan dari doaku semalam...Josua not belong to us. Semoga dia mendapatkan orang tua yang betul2 mencintainya.
Kutahan air mata ...hingga dadaku sesak seharian....akhirnya puas menangis di mobil mas sepanjang perjalanan pulang tadi, aku ikhlas. Pasti ada maksud Tuhan dari setiap kejadian ini.

Tuesday, March 18, 2008

Diagnosa Dokter Kandungan (2)

1Pagi ini aku gak ngantor, harus ke RS Puri Cinere menemui dokter Waluyo Turatmo, obgyn. Kubutuh 3rd opinion mengenai miom/kista yang didiagnosa dr.dedy Suhermawan dan dr.Herman kemarin malam.
Puji Tuhan, setelah mengantri sekian lama, akhirnya aku masuk juga ke ruang dokter. Sudah lama juga ya gak konsultasi dengan beliau. Kuterangkan seluruh kronologi, diagnosa 2 dokter, dan obat2an yang kukonsumsi atas rekomendasi mereka. Langsung dr. Wal meminta aku berbaring di tempat tidur untuk di usg. well, there is nothing in my womb... bersih!!!!! Opa Wal, begitu biasa aku dan mas menjulukinya, bilang bahwa diagnosa yang mereka berikan salah.... obatnyapun salah, itulah sebabnya kau gak mens selama 2 bulan kemarin. Obat seperti Prothyra dan Primolute itu memang menghentikan pendarahan, bahkan mencegah menstruasi....biasa diberikan bagi wanita yang akan menjalani ibadah naik haji.... haaaaaaa....
But it's ok karena sekarang sudah mens, jadi aku diberi lagi obat penyubur dan harus kembali tgl 28 Maret 2008 malam untuk di usg-trans vaginal, guna mengecek keberadaan juga ukuran ovumku.
We gonna start the new baby program again! Syukurku panjatkan tiada henti....rahimku sehat. Terima kasih Tuhan.....yeepee!!!

Monday, March 17, 2008

Diagnosa Dokter Kandungan (1)

Tanggal 4 Maret lalu diramalkan kalo Prothyra yang diresepkan dokter habis, maka aku akan mens...paling lama 5 hari setelah 10 butir obat hormon itu habis. Nyatanya 'si tamu' tak kunjung datang. Dua kali ke dokter kandungan terdekat...dua kali pula test urine di lab sebelah klinik tempat dokter praktek hasilnya masih saja negatif. Hari ini genap 2 bulan aku gak menstruasi...panik juga karena kok testpack juga menunjukkan tanda negatif.
Pulang dari kantor tiba2 ada gejala2 flek...huaaa...apa ya ini? Wanita hamil muda pun sering flek, jadi langsunglah aku arrange pemeriksaan ke dokter. Di USG terlihat suatu 'massa' katanya sejenis kista yang tak berbahaya. huaaa masa iya? pusing juga menerjemahkan gambar hitam putih pada layar USG.
Gak yakin dengan diagnosa dokter Suhermawan, aku dan mas hanya melunasi biaya pemeriksaan/konsul ...kami gak mo tebus obatnya karena lagi2 aku diberi obat penghenti pendarahan sejenis, primolute N. Lagian apotiknya penuh banget...males antri, biar besok aja.. toh obatnya tidak harus diminum malam ini juga.
Yang lebih membingungkan si dokter terus bertanya pada mas, apa saja yang dokter Herman katakan??? looooh???? Kami putuskan besok ke RSPC, dokter Waluyo Turatma for 3rd opinion. Mudah2an hasilnya bagus.
Related Posts with Thumbnails
Related Posts with Thumbnails