Thursday, March 27, 2008

Hampir jadi Mami & Papi

Aku dan mas hampiiir saja menjadi mami & papi atas seorang bayi laki2 seberat 2,85 kg....
Hari senin 24 Maret 2008 pagi aku dapet berita bagus dari seorang teman, bahwa dia resmi menjadi seorang ibu. I'm so happy for her...karena apa yang kami idamkan terkabul. Temanku mengadopsi seorang bayi mungil laki2 yang diberi nama seorang tokoh di Alkitab ^_~
Temanku inilah yang membuka jalan bagiku tuk mengadopsi seorang baby boy.
Selasa 25 Maret 2008 pagi, aku akhirnya bisa mengontak Inna, cewe Semarang yang katanya berteman dengan seorang bidan yang kebetulan punya pasien wanita hamil diluar nikah. Wanita tersebut gak mau membawa pulang babynya saat lahiran, 15 Maret 2008. Jadi 100% tanggung jawab si bidan untuk mencarikan orang tua tuk si baby boy. Kasihan ya...sementara orang2 kayak aku mendambakan keturunan, dia justru membuang bayinya. Percakapanku dengan Inna berlanjut sampai tingkat yang lebih serius...sampai akhirnya dia membicarakan masalah biaya gono gini yang harus aku transfer sebagai tanda jadi. Huaaaa....rasa exited mo punya baby jadi bercampur rasa curiga, jangan2 ini penjualan baby ilegal. Gundah, aku minta nomor telpon si bidan langsung...selain menanyakan kebenaran si baby dan biaya2, juga meyakinkan diri bahwa surat2 yang nantinya akan dikeluarkan sah secara hukum. Sehingga kelak nantinya tidak akan jadi masalah di kemudian hari.
Rabu 26 Maret 2008 malam, aku akhirnya bisa biacara langsung dengan si bidan, ibu Muthoriah. Orangnya jawani sekali...sedikit2 menyebutkan kata 'penjenengan' ...hehehhee... Kami berdiskusi banyak hal. Mulai dari asal usul si baby yang katanya anak 'haram', gak punya bapak dan ibunya yang pegawai sebuah rumah karoke, sampai bicara mengenai biaya, juga keyakinan kami yang kelak akan menjadi keyakinan si baby kelak. Pembicaraan yang cukup panjang berakhir kata sepakat, bahwa kami akan menjemput si baby, paling cepat hari Minggu 30 Maret 2008. Rasa bahagia meliputi kami...terlebih aku pribadi...membayangkan si baby yang katanya putih bangir dan sehat itu. Aku jatuh cinta walau belum melihatnya sedikitpun.
Malam itu kami keliling ke rumah Mama dan Mami-Papi...memantapkan niat dan minta dukungan doa restu. Kami akan berusaha menjadi orang tua yang baik dan tulus mencintainya. Dia akan menjadi kakak dari anak2 kandung kami kelak. Tiket pesawat Jakarta-Semarang-Jakarta kami pesan tuk hari Minggu. Berangkat berdua mas, dan pulang ber-3 Josua, nama yang kupilih tuk si baby boy. Aku dan Mami membuat sederet daftar keperluan bayi yang harus kami persiapkan sebelum hari Minggu...menyenangkan ^_^
Sebelum tidur kami sujud berdoa, semoga ini betul jalan yang terbaik bagi kami....ku mohon, Tuhan mau memberi jawaban yang terbaik....jika memang anak itu boleh kami adopsi, biarlah segala persiapan berjalan lancar.
Bangun pagi ini Kamis 27 Maret 2008 dengan perasaan berbunga2...we're gonna be mami n papi soon. Kamar kosong itu akan diisi Josua. Rumah kami akan ramai dengan suara tawa dan tangisnya.
Pukul 7.20 aku terbangun di jemputan oleh suara ringtone handphoneku...bidan: "Bu Diana, saya minta maaf ya sebelumnya. Bayinya sudah ada yang mau ambil hari ini. Maaf sekali lagi ya Bu Diana."
Aku menahan tangis...kesal...tapi itulah jawaban Tuhan dari doaku semalam...Josua not belong to us. Semoga dia mendapatkan orang tua yang betul2 mencintainya.
Kutahan air mata ...hingga dadaku sesak seharian....akhirnya puas menangis di mobil mas sepanjang perjalanan pulang tadi, aku ikhlas. Pasti ada maksud Tuhan dari setiap kejadian ini.

1 comment:

Anonymous said...

Semoga doamu terkabul. Tuhan Maha Ajaib.

Related Posts with Thumbnails
Related Posts with Thumbnails