Ketika dekat, telapak tangan Francis membuka. Sebuah kotak perhiasan kecil berlapis beludru berwarna merah dan berbentuk hati tegak berdiri di tangannya.
Napas Indiana seperti tercekik.
Perlahan dengan tangan satunya yang bebas, Francis membuka kotak perhiasan itu. Di dalamnya tampak sebuah...
"Ini cincin pernikahan kita dulu. Milikmu. Dulu kau lupa membatalkannya di toko perhiasan."
Dengan lembut diangkatnya tangan Indiana dan dibukanya telapak tangan gadis itu sehingga tertentang lebar. Diletakkannya itu persis di tengah-tengah telapak tangan Indiana.
Indiana mengira Francis akan memasangnya di jari manisnya. Ah, dia salah menduga. Francis hanya menekan tangan Indiana agar menutup, memeluk cincin itu. Tangan mereka bergenggaman.
"Ada namaku digrafer di sana. Simpanlah untuk kenang-kenangan."
Napas Indiana seperti tercekik.
Perlahan dengan tangan satunya yang bebas, Francis membuka kotak perhiasan itu. Di dalamnya tampak sebuah...
"Ini cincin pernikahan kita dulu. Milikmu. Dulu kau lupa membatalkannya di toko perhiasan."
Dengan lembut diangkatnya tangan Indiana dan dibukanya telapak tangan gadis itu sehingga tertentang lebar. Diletakkannya itu persis di tengah-tengah telapak tangan Indiana.
Indiana mengira Francis akan memasangnya di jari manisnya. Ah, dia salah menduga. Francis hanya menekan tangan Indiana agar menutup, memeluk cincin itu. Tangan mereka bergenggaman.
"Ada namaku digrafer di sana. Simpanlah untuk kenang-kenangan."
INDIANA - Chronicle - Blues - hal.294
Clara Ng
No comments:
Post a Comment