Hari ke-4, Pantai Bunaken

Pagi ini semangat sekali bangun pagi trus ngepak seluruh bekel lalu berkumpul di kantor mas. Uhuuu...kita ke Pantai Bunaken yang terkenal itu... Rombongan gak terlalu banyak karena sebagian karyawan ada yang gak bisa ikut. Dan hanya ada 1 anak kecil. (padahal gw beli bekel makanan ringan lumayan banyak loh buat mereka). Kita naik ferry dari pelabuhan (lupa namanya)....kirain ini pelabuhan khusus wisata ke Bunaken, gak taunya pelabuhan barang...ya amploooop...baru ngerasain deh naik ferry tapi loncat2 dari kapal satu ke kapal lainnya. Kapal ikan bow! ...tapi seru juga petualangannya :))

Kita naik kapal ferry pribadi loh...khusus di sewa untuk rombongan kita...kalo tidak salah sewanya 400-500 ribu Lumayan...bangku fibernya berjejer rapih dan bersih di pinggir2 body kapal dan di tengahnya ada 2 bak yang didasarnya transparant dengan kedalaman -+ 1 meter. Ternyata 2 bak ini digunakan untuk mengintip taman laut di Bunaken nanti.

Kalau di lihat dari pinggir kota Manado, rasanya Bunaken itu deket loh, ternyata lumayan juga perjalanan kira2 1 jam-an barulah pengemudi ferry mematikan mesin lalu bergegas menurunkan bak agak ke dalam lagi sehingga kita bisa melihat taman laut Bunaken dengan semakin jelas....indah bangeeeett.... ikan2 lucu dan karang2 yang indah. Tak putus2nya kita saling 'waaaah', 'wooow' untuk mengungkapkan karya indah Yang Kuasa.
Oya kami juga bertemu bule2 yang asik diving sambil melambai2 pada rombongan kita terus mereka bercanda2 sambil teriak "minta duit!" ....loh! ternyata mereka sudah jago bahasa. :))

Gak terasa kami sampai juga di Pantai Bunaken.........



Ternyata.... tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya....pantainya tidak bener2 berpasir putih, malah cenderung kotor tak terawat. Setelah mencari posisi untuk buka bekel di halaman sebuah pondok restoran bale2, kami pun makan siang. Menunya ayam goreng dan sayur capcay. Ssssttss.... bekel yang tadi aku bawa (sebanyak itu) ludes loh.... Orang Manado jago makan jo! hehehehe...
Saat makan tadi, kami sempat melihat rombongan pelajar dengan guru2 dan seorang mentor bule tiba di pantai. Aku rasa mereka dari Jakarta, karena logat bicara mereka sama ma aku :)) trus yang lucu bawaan mereka itu loh...koper2 besar .... apa gak lebih praktis bawa ransel ya, adik2 :))



Karena tidak banyak persiapan, selesai makan acaranya bebas. Aku dan suami berjalan menaiki jalan setapak yang menanjak agak jauh masuk ke kebun2 pisang. Tadinya seh mau coba terus menelusurinya ke desa penduduk, tapi seorang ibu yang kami jumpai bilang bahwa jarak ke desa masih jauuuuuuh.... Berhubung kakiku perih2 karena luka yang terendam air laut, akhirnya kami memutuskan merubah arah ke cottage2 yang ada di pesisir pantai. Setelah puas berjalan kami akhirnya kembali ke rombongan, berfoto bersama lalu kembali ke Manado.


Kalo aku bilang seh, di Bunaken ini memang sepi....cocok buat yang honey moon kalee...tapi tidak seindah dan se-esentrik Bali....yang selalu bikin aku ingin kembali dan kembali.... Tapi namanya aja jalan2, jadi gak penasaran lagi deh sama Bunaken yang terkenal itu.