Friday, February 15, 2008

Good Bye Dimas

Senin, 11 Februari 2008
Mbak Nur kasih kabar Dimas sakit dan gak masuk. Tumben2an tuh aku nyeletuk; kok gak ngabarin aku seh? Secara aku kayaknya dah ngasih tau seluruh anak buahku tuk selalu pertama memberitahuku jika mendadak tidak masuk kerja.
Yang aneh, Dimas sms mbak Nur bilang bahwa dia sakit lever...kontan aja jadi binun. Tapi juga menganggap Dimas mungkin becanda

Selasa, 12 Februari 2008
Aku telpon ke nomor Bandungnya Dimas, yang menjawab seorang wanita, ternyata ibunya Dimas. Kaget juga tau bahwa Dimas mungkin akan diopname di rumah sakit. Dengan logat Sunda, ibu Dimas sepertinya mulai panik dan meyakinkan aku bahwa anaknya betul2 sakit. Aku berharap Dimas cepat sembuh.

Sore seorang pria yang mengaku sebagai kakaknya Dimas menelpon kantor dan menanyakan Asurasi Kesehatan. Dimas betul2 harus di opname di RS. Boromeus Bandung. Wah kepanikan mulai terdengar dari suara Firman, kakaknya Dimas, karna sepertinya tidak ada persiapan biaya. Yang lebih kacau, setelah diusut, nama Dimas tidak terdaftar di Sinar Mas, asuransi yang baruuu saja dipakai kantor per 2008. (Ih sebel deh neh HRD sepertinya terlambat sekali dalam menangani asuransi...kerjanya apa aja seh??? sebel!!!)

Rabu, 13 Februari 2008
Pagi aku telpon Firman, menanyakan kabar Dimas dan asuransi....huh ternyata benar, pihak HRD lepas tangan dari masalah asuransi....sebel sebel sebel!!! Untung keluarga bisa segera mengambil tindakan jadi sekarang Dimas sudah dalam penanganan medis.

Kamis, 14 Februari 2008
Kaget pagi2 Firman telpon, minta kami teman2nya datang menjenguk sebelum mereka membawa pulang Dimas ???? Dokter sudah lepas tangan, Dimas dalam keadaan sangat lemah dan tak tertolong. Kontan aja kita semua jadi panik. Aku sampai menangis gak menyangka berita yang disampaikan begitu menyedihkan.
Jam 9.30 pagi aku, Nur, Deki dan Adi berangkat ke Bandung. Mengejar Dimas yang rencananya akan di bawa pulang ke Garut jam 1 siang.
Pukul 13 lewat, kami sampai di Boromeus setelah melalui perjalanan panjang diiringi hujan dan macet. Tapi saat kami tiba di lt. 4 keluarga bilang Dimas sudah dibawa turun ke Ambulance.
Kami segera menyusul tapi ambulance sudah berlari...akhirnya kuputuskan kita melanjutkan perjalanan ke Garut. Tanggung memang sudah ada di Bandung. Dengan ditemani Yudha, kakak pertama Dimas, kami menuju rumah nenek mereka.
Perjalanan rasanya menyita waktu dan tenaga...mungkin karena belum pernah ke Garut jadi rasanya jauuuuh sekali.
Sore kami tiba di rumah nenek Dimas, mengagumi betapa indah pemandangan sekitar dan betapa asri rumah sang nenek dengan kolam ikan didepannya. Sampai terkaget aku melihat bilik di pinggir kolam....dibaliknya kaki Dimas terkulai...Dimas sudah pergiiii :((

Tuhan memanggil Dimas dalam perjalanan menuju Garut. Aku tidak bisa berkata banyak lagi. Selamat Jalan Dimas!!!!

No comments:

Related Posts with Thumbnails
Related Posts with Thumbnails